Senin, 20 Oktober 2014

perubahan masyarakat pertanian

PERUBAHAN MASYARAKAT


Perubahan terjadi dalam setiap masyarakat. Jika cepat berubah disebut masyarakat dinamis dan jika perubahannya lambat dinamakan masyarakat statis. Perubahan dapat ditunjukkan dengan adanya pergeseran nilai, norma, status, perilaku atau peran, maupun struktur sosial. Pada dasarnya perubahan tidak lain merupakan proses pergeseran, pertumbuhan, maupun perkembangan aspek sosial dalam masyarakat. Ruang lingkup dari konsep perubahan sangat luas, karena mencakup banyak unsur sosial dan mencakup berbagai gejala perubahan, antara lain pembangunan, modernisasi, indutrialisasi, demokratisasi, inovasi, globalisasi, maupum urbanisasi. Bahkan perubahan sosial dalam arti tertentu juga mencakup gejala westernisasi, sekularisasi (Sekularisme), liberalisasi (liberalisme), serta perubahan yang didorong oleh paham/cara pandang konsumerisme, hedonisme, maupun permisivisme.

ARTI PERUBAHAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT
1. Progres atau progresif (kemajuan)
2. Regres atau regresif (kemunduran)

RUANG LINGKUP PERUBAHAN SOSIAL
 Perubahan sosial mempunyai makna luas dan mendalam. Karena mencakup berbagai unsur sosial dan berbagai bidang kehidupan. Unsur yang berubah antara lain nilai: norma, lembaga, struktur sosial, fungsi, dan proses sosial dalam masyarakat.

TEORI PERUBAHAN
Pola atau bentuk perubahan dapat dijelaskan dengan beberapa teori berikut.
1. Teori evolusi siklus (berubah berulang-melingkar) dan evolusi linier (berubah melalui tahapan).
2. Teori revolusi, bahwa revolusi terjadi dengan syarat:
        1. Adanya keresahan umum
        2. Pemimpin
        3. Tujuan
       4. Momentum
3. Teori konflik, bahwa di dalam masyarakat terjadi persaingan untuk mendapatkan fasilitas dan sarana hidup sehingga terjadilah dinamika atau perubahan sosial.
4. Teori fungsional, bahwa di dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok yang mempunyai fungsi masing-masing. Ketika setiap kelompok menjalankan fungsinya, maka terjadilah dinamika atau perubahan sosial.

BENTUK PERUBAHAN
1. Evolusi (alami, bertahap, lama, tidak banyak korban)
2. Revolusi (cepat, singkat, mendasar, banyak korban)
3. Unintended change vs intended changes
4. Unplanned change vs planned changes
5. Perubahan yang besar dan kecil pengaruhnya



Perbedaan Pertanian Tradisional dan Pertanian Modern


 Pertanian Tradisional

      Pertanian Tradisional adalah pertanian yang akrab lingkungan karena tidak memakaipestisida.Akan tetapi,produksinya tidak mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus bertambah.Untuk mengimbangi kebutuhan pangan tersebut,perlu diupayakanpeningkatan produksi yang kemudian berkembang system pertanian konvensional.

 CIRI-CIRI PERTANIAN TRADISIONAL :
1.            Produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu, dua ataubeberapa tanaman saja yang di jadikan sumber pokok bahan mlakanannya.
2.            Produksi dan Produktivitas rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana.
3.            Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit sekali.
4.            Tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor dominan    
5.            Bersifat tidak menentu.




Pertanian Modern

Labels: Manajemen, Manajemen Pangan, Manajemen PertanianSobat blogger kali ini saya akan sharing tentang Manajemen Pertanian Modern. Ok lansung saja kita simak yang berikut ini:
Manajemen Pertanian Modern adalah Usaha-usaha Meningkatkan Hasil Pertanian dengan cara-cara modern. berikut yang dapat dilakukan dalam




Manajemen Pertanian Modern :
 1. Intensifikasi Pertanian

Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit.
Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut :

·                     Pengolahan tanah yang baik
·                     Pengairan yang teratur
·                     Pemilihan bibit unggul
·                     Pemupukan
·                     Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
·                     Pengolahan pasca panen
·                     pengairan yang teratur  menyemprot hama


2. Ekstensifikasi Pertanian

Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.

3. Diversifikasi Pertanian

Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.

4. Mekanisasi Pertanian

Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.

5. Rehabilitasi Pertanian

Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara :

·                     Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
·                     Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
·                     Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.

Pertanian Tradisional

Ketika membicarakan pertanian tradisional, beberapa hal yang sering muncul dalam pikiran kita adalah seperti petani yang belum menggunakan teknologi maju, misalnya petani yang masih menggunakan sapi atau kerbau untuk membajak sawah, atau petani yang masih menggunakan cangkul. Pertanian tradisional menjadi masalah tersendiri dalam pertanian karena produktivitas dan tingkat keefesienan dan keefektifan suatu produk pertanian akan ditentukan dari metode dan alat-alat yang digunakan.
Di Indonesia ini memang ada beberapa petani yang telah menggunakan teknologi maju seperti penggunaan mesin traktor dan sebagainya, namun tidak banyak juga petan yang masih menggunakan alat-alat lama. Banyak hal yang menyebabkan ini semua, antara lain:
    
        1.  Petani yang tidak mengetahui informasi mengenai adanya teknologi maju
        2.   Petani tidak memiliki dana untuk membeli peralatan yang lebih canggih dikarenakan      kurangnya modal

        3.  Petani tidak bsa menggunakan alat-alat tersebut
Dari sekelumit masalah mengenai pertanian tradisional tersebut, peran penyuluhlah yang lagi-lagi sangat dibutuhkan. Namun apabila hal itu tidak diimbangi dengan dana yang dibutuhkan, selamanya petani akan terpaksa menggunakan alat-alat yang tradisional.

Pertanian Modern

Pertanian modern merupakan hal yang sangat diharapkan untuk sektor pertanian saat ini. Apabila bicara mengenai pertanian modern, yang terpikir dalam benak kita adalah penggunaan alat-alat canggih seperti traktor dan lain-lain. Beberapa petani di Indonesia juga sudah ada yang menggunakan alat-alat canggih, namun hal tersebut masih sebagian kecil yang rata-rata digunakan oleh petani kaya atau yang sektor usaha taninya cukup luas


BUAT POWER POINT DOWNLOAD DISINI:
http://www.4shared.com/file/4Kux_TDtce/The_consept_of_technology.html